Pentingnya Mencegah Dehidrasi pada Lansia
Image source: Mart Production on pexels.com
URL: https://www.pexels.com/photo/man-and-woman-holding-white-ceramic-mugs-7330130/
Seiring bertambahnya usia, jumlah cairan tubuh akan berkurang sehingga tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi. Bagi orang-orang yang telah memasuki usia lanjut (lansia), dehidrasi dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, bahkan sampai meninggal dunia. Namun, hal ini bisa dihindari dengan melakukan manajemen hidrasi yang baik.
Dehidrasi sendiri merupakan satu dari 10 diagnosis yang paling sering menjadi penyebab lansia dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit. Tingkat kematian terkait dengan dehidrasi pada lansia pun cukup tinggi, yakni mencapai 40% (tergantung dari beratnya dehidrasi dan tata laksana penanganannya)1. Sekalipun tidak sampai mengakibatkan kematian, dehidrasi pada lansia dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius, seperti penurunan fungsi beberapa organ yang akhirnya menurunkan status kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa mayoritas orang yang berusia 55 tahun ke atas hanya minum kurang dari 4 gelas air per hari (1 gelas = 250 ml). Temuan ini mendukung hasil studi lainnya yang menemukan bahwa orang dewasa muda usia 20-39 tahun rata-rata minum 4,7-5 gelas air/hari, sedangkan lansia usia 60 tahun ke atas rata-rata hanya minum 3,1-3,5 gelas/hari2.
Jumlah ini membuat para lansia relatif menjadi lebih rentan mengalami dehidrasi karena mengonsumsi cairan jauh di bawah rekomendasi dalam Angka Kecukupan Gizi 20193, yaitu:
- Laki-laki usia 50-64 tahun: 2500 ml/hari
- Laki-laki usia 65-80 tahun: 1800 ml/hari
- Laki-laki usia 80+ tahun: 1600 ml/hari
- Perempuan usia usia 50-64 tahun: 2350 ml/hari
- Perempuan usia 65-80 tahun: 1550 ml/hari
- Perempuan usia 80+ tahun: 1400 ml/hari
Penyebab lansia lebih mudah mengalami dehidrasi
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang lansia lebih rentan mengalami dehidrasi, yakni:
- Berkurangnya jumlah air tubuh. Pada proses menua normal, cairan total tubuh (CTT) berkurang dari 60% menjadi 54% pada laki-laki, dan dari 52% menjadi 46% pada wanita1.
- Penurunan rasa haus4. Penurunan rasa haus dapat disebabkan oleh proses penuaan yang normal atau pada lansia yang mengalami gangguan serebrovaskular dan penyakit Alzheimer. Akibatnya, kewaspadaan terhadap kehilangan cairan akan berkurang serta konsumsi cairan menjadi lebih sedikit dibanding orang dewasa muda.
- Berkurangnya fungsi ginjal. Penuaan membuat kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urin dan menahan air di dalam tubuh berkurang5. Selain itu, ginjal yang menua kurang mampu menyimpan atau mengeluarkan natrium6.
- Kondisi lainnya. Dehidrasi juga bisa terjadi akibat kondisi yang berhubungan dengan penuaan, seperti menurunnya kemampuan mengunyah, bergerak, dan lain-lain. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu, seperti laksatif atau diuretik, juga dapat meningkatkan risiko lansia mengalami dehidrasi7.
Mencegah dehidrasi pada lansia
Salah satu tantangan dalam memenuhi kebutuhan hidrasi pada lansia adalah keterbatasan mobilitas maupun visual yang mungkin mereka miliki, apalagi bila ditambah dengan adanya penyakit tertentu. Oleh karena itu, untuk memastikan lansia cukup minum air setiap hari, edukasi mengenai pentingnya hidrasi juga harus dilakukan pada anggota keluarga atau perawat lansia tersebut.
Indonesia Hydration Working Group (IHWG) mengeluarkan rekomendasi pemenuhan kebutuhan cairan pada lansia sebagai berikut1, 5:
- Pihak keluarga atau pendamping/perawat lansia harus mengidentifikasi faktor-faktor risiko terjadinya dehidrasi pada lansia.
- Pastikan lansia memiliki akses untuk minum, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam hal mobilitas maupun visual. Sediakan cairan di tempat yang terjangkau dengan menggunakan wadah seperti botol kecil sippy cup (gelas dengan sedotan dan penutup).
- Tawarkan cairan secara teratur sepanjang hari, misalnya minum 1 gelas lebih banyak ketika mereka minum obat.
- Evaluasi obat-obatan yang dikonsumsi, serta identifikasi jenis obat yang berpotensi membuat lansia dehidrasi.
- Bila lansia memiliki gangguan makan yang mengakibatkan asupan cairan juga terganggu, lakukan langkah-langkah penanganan sesuai rekomendasi dokter.
Pastikan orang berusia lanjut selalu minum cukup air setiap hari. Pencegahan adalah cara terbaik untuk memastikan lansia tidak mengalami efek negatif dari dehidrasi.
Penulis: Tim IHWG
Diverifikasi oleh: dr. Wiji Lestari, M.Gizi, SpGK
- Permadhi, et al. (2014). Status Hidrasi Pada Kondisi Umum dan Khusus. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
- Picetti, et al. Hydration health literacy in the elderly. Nutr Healthy Aging. 2017; 4(3): 227–237.
- Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia
- Schols JM, De Groot CP, van der Cammen TJ, Olde Rikkert MG. Preventing and treating dehydration in the elderly during periods of illness and warm weather. J Nutr Health Aging. 2009; 13:150-7.
- Bennett JA. Dehydration: Hazards and Benefits. Geriatric Nursing. 2000; 21:84-8.
- Silver AJ. Aging and risks for dehydration. Cleve Clin J Med. 1990:574:341-4.
- Mentes J. Oral hydration in older adults: greater awareness is needed in preventing, recognizing, and treating dehydration. Am J Nurs. 2006;106:40-9; quiz 50.