Pemanfaatan Gawai Sebagai Hydration Sensor Patches dengan Teknologi Near Field Communication (NFC) sebagai Detektor Hidrasi Kulit Terkini
Image Source: Photo by Felipe Monteiro from Pexels
Anindya Amanda Damayanti
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah mengumumkan darurat iklim terjadi satu dekade lebih awal dari prediksi. Suhu global telah meningkat hingga 1,1⁰C pada tahun 2023, dan faktor utama terjadinya percepatan darurat iklim ini adalah adanya emisi gas rumah kaca. Studi terbaru menunjukkan bahwa bumi dapat melampaui ambang batas peningkatan suhu yaitu hingga 1,5⁰C pada tahun 2030 apabila tidak ada Upaya segera untuk mengurangi pemanasan global (1). Di Indonesia sendiri, alasan terjadinya peningkatan suhu disebabkan oleh adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus tahunan (2).
Krisis iklim yang terjadi saat ini berpengaruh besar terhadap hidrasi kulit manusia. Hidrasi kulit merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga penampilan dan kesehatan. Hidrasi lapisan terluar kulit yaitu stratum korneum di epidermis yang tidak terjaga akan memengaruhi penampilan seperti kulit bersisik, gatal, terbakar, dan terasa menyengat. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi hidrasi kulit selain paparan sinar matahari, adalah penggunaan bahan aktif yang agresif, mandi dengan air tinggi klorin, penggunaan prosedur keratolitik berlebih, dan kontak dengan bahan iritan (3).
Pemeriksaan hidrasi kulit sangat penting dalam memantau kesehatan kulit terkait efek krisis iklim ini. Saat ini belum ada metode pemeriksaan hidrasi kulit yang dapat digunakan secara praktis di rumah. Penggunaan teknologi pada bidang dermatologi terutama teknologi digital di era revolusi industri 4.0 dapat menjadi solusi yang menjanjikan untuk mendeteksi hidrasi kulit. Pemanfaatan gawai dengan Near Field Communication (NFC) merupakan salahsatu inovasi baru yang dapat menjadi solusi praktis dari pemeriksaan hidrasi kulit. NFC merupakan teknologi komunikasi nirkabel yang berguna untuk mentransmisi data dan energi pada jarak dekat (sentimeter). Penggunaan NFC untuk deteksi hidrasi kulit baru-baru ini dikembangkan menjadi Skin Hydration Sensor Patch (SHSP) (4,5).
Gambar 1. Tampak Belakang Gawai dengan Skin Hydration Sensor Patch (5).
SHSP merupakan alat berbentuk patch dengan ukuran 37 x 37 x 2.5 mm (Gambar 1). Perangkat tipis ini dilengkapi dengan NFC yang memiliki sensor hidrasi kulit yang terhubung dengan gawai. Kotak hijau pada gambar 1 merupakan alat pengukur hidrasi ketika kontak dengan kulit. Cara kerja deteksi hidrasi kulit dengan SHSP adalah berdasarkan adanya pengukuran kapasitansi yang menunjukkan kadar air. Konstanta dielektrik relatif pada medan dari material secara signifikan menggambarkan kapasitansi. Udara memiliki konstanta dielektrik jauh dibawah air (sekitar 0,80). Oleh karena itu, semakin tinggi kapasitansi terukur, semakin tinggi kandungan air pada permukaan kulit (5).
Gambar 2. Prinsip Kerja Pengukuran Kapasitansi Hidrasi Kulit (5).
Pengukuran hidrasi stratum corneum dapat menjadi landasan untuk pengembangan pengobatan kulit serta produk kecantikan, selain juga untuk mengetahui adanya efek kondisi lingkungan terhadap hidrasi kulit. Perangkat ini dibutuhkan terutama pada penderita penyakit kulit seperti dermatitis atopik dan psoriasis yang seringkali memburuk ketika kondisi krisis iklim terjadi (5,6).
Diperlukan studi lebih lanjut untuk dapat membentuk perangkat ini agar dapat digunakan sewaktu-waktu serta kemungkinan penggunaannya pada berbagai kondisi kulit serta iklim (5).
- United Nation. The Climate Emergency. United Nations Environment Programme. 2022
- Sharma A, Andhikaputra G, Wang YC. Heatwaves in South Asia: Characterization, Consequences on Human Health, and Adaptation Strategies. Vol. 13, Atmosphere. MDPI; 2022.
- Verdier-Sévrain S, Bonté F. Skin hydration: a review on its molecular mechanisms. Vol. 6, Blackwell Publishing • Journal of Cosmetic Dermatology. 2007.
- Bandodkar AJ, Jeang WJ, Ghaffari R, Rogers JA. Wearable Sensors for Biochemical Sweat Analysis. Annual Review of Analytical Chemistry [Internet]. 2019;7:49. Available from: https://doi.org/10.1146/annurev- anchem-061318-
- Flament F, Galliano A, Abric A, Matoschitz CM, Bammer M, Kampus M, et al. Skin moisture assessment using Hydration Sensor Patches coupled with smartphones via Near Field Communication (NFC). A pilot study with the first generation of patches that allow self-recordings of skin hydration. Skin Research and Technology. 2021 Sep 1;27(5):959–65.
- Ye L, Wang Z, Li Z, Lv C, Man MQ. Validation of GPSkin Barrier ® for assessing epidermal permeability barrier function and stratum corneum hydration in humans. Skin Research and Technology. 2019 Jan 1;25(1):25– 9.