Pentingnya Hidrasi bagi Penderita HIV/AIDS
Image source: Michelle Leman on pexels.com
URL: https://www.pexels.com/photo/ethnic-female-drinking-water-from-bottle-on-bench-in-park-6798829/
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah jenis virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Saat virus menghancurkan dan merusak fungsi sel kekebalan tubuh, individu yang terinfeksi secara bertahap menjadi rentan terkena penyakit atau infeksi. Tahap paling lanjut dari infeksi HIV adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)1.
Untuk menghindari komplikasi, para penderita HIV/AIDS direkomendasikan untuk menjalani pola hidup sehat. Pasalnya, saat tubuh kekurangan gizi, penderita dapat mengalami malnutrisi yang kemudian mempercepat perkembangan virus HIV di dalam tubuhnya.
Malnutrisi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh, memperburuk efek HIV, dan berkontribusi pada perkembangan yang lebih cepat menjadi AIDS. Sebaliknya, orang yang memiliki status gizi baik memiliki tubuh yang lebih kuat untuk mengatasi HIV dan melawan penyakit yang mungkin muncul akibat efek samping dari virus tersebut2.
Tak hanya makanan, orang yang telah didiagnosis positif mengidap HIV/AIDS juga perlu menjaga asupan cairan yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Saat status hidrasi tubuh baik, nutrisi dapat diedarkan ke seluruh tubuh dengan optimal sehingga organ-organ tubuh pun bisa bekerja maksimal3.
Selain itu, minum air yang cukup bagi penderita HIV/AIDS juga akan memberi manfaat tambahan, seperti4:
- mengurangi efek samping obat
- membantu mengeluarkan sisa metabolisme obat-obatan yang telah digunakan oleh tubuh
- membantu mencegah dehidrasi, mulut kering, dan sembelit
- menunda munculnya rasa lelah
Berapa banyak cairan yang harus dikonsumsi penderita HIV/AIDS?
Para penderita HIV/AIDS direkomendasikan untuk minum air minimal 8-10 gelas (2-2.5 liter) per hari atau sama dengan rekomendasi jumlah cairan rata-rata yang harus dikonsumsi orang dewasa4,5. Bedanya, penderita HIV/AIDS harus lebih memperhatikan jenis maupun sumber air minum yang mereka konsumsi.
Beberapa tips memilih air minum yang aman bagi penderita HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
- Air minum harus memenuhi 4 syarat kelayakan sesuai standa Kementerian Kesehatan RI, yaitu: tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung zat berbahaya6.
- Utamakan minum air dalam kemasan yang merknya terpecaya dan telah tersertifikasi BPOM untuk menghindari adanya kontaminasi kuman di dalam air tersebut.
- Bila Anda mengonsumsi air keran, rebus dahulu hingga mendidih, tempatkan di wadah higienis dan tertutup sebelum disimpan.
- Hindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein (termasuk minuman soda, kopi, teh, dan lain-lain) karena meningkatkan risiko Anda mengalami dehidrasi.
Untuk memastikan kecukupan cairan setiap hari, penderita HIV/AIDS disarankan untuk minum setiap bangun tidur pagi dan sebelum tidur malam kebutuhan cairan sisanya dapat dipenuhi dengan mengatur jadwal minum sepanjang hari sesuai dengan aktivitas yang dijalani.
Cegah diare pada pengidap HIV/AIDS
Seseorang dikatakan mengalami diare bila mengalami buang air besar yang encer beberapa kali dalam sehari. Ada beberapa penyebab diare, salah satunya minum air yang tidak bersih.
Pada penderita HIV/AIDS, diare bisa memunculkan implikasi kesehatan yang serius karena tubuh kehilangan banyak air dan nutrisi penting. Belum lagi, nafsu makan akan menurun sehingga berpotensi mengakibatkan malnutrisi.
Oleh karena itu, penderita HIV/AIDS direkomendasikan untuk melakukan hal-hal berikut saat mengalami diare2:
- mengonsumsi lebih banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi yang dapat berakibat buruk. Pastikan air yang Anda minum air yang sudah bersih dan matang
- terus makan makanan bergizi namun dapat ditoleransi pencernaan
- bila memungkinkan, konsumsi juga susu fermentasi yang tidak mengandung laktosa serta kaya akan bakteri baik yang dapat membantu memulihkan sistem pencernaan
Jika diare memburuk atau menunjukkan tanda-tanda berikut, jangan tunda untuk pergi ke rumah sakit:
- ada darah pada diare
- diare disertai demam yang tidak dapat dihilangkan dengan aspirin atau pengobatan di rumah
- Anda terlalu lemah untuk makan atau makan apapun selalu muntah kembali
- muncul gejala dehidrasi
- diare tidak membaik dalam 2-3 hari
Selalu patuhi rekomendasi dokter saat menjalani pengobatan penyakit apapun ketika Anda berstatus HIV/AIDS. Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu untuk mempercepat masa pemulihan.
Penulis: Tim IHWG
Diverivikasi oleh: dr. Wiji Lestari, M.Gizi, SpGK
- World Health Organization. (2021). HIV/AIDS Key Facts. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids [8 Desember 2021]
- World Health Organization. (2001). HIV/AIDS: A Guide For Nutrition, Care, and Support. Diakses dari https://www.who.int/hac/techguidance/pht/8518.pdf [8 Desember 2021]
- Permadhi, et al. (2014). Status Hidrasi Pada Kondisi Umum dan Khusus. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
- US Department of Veteran Affairs. How Much Water Do I Need? Diakses dari https://www.hiv.va.gov/patient/daily/diet/water.asp [8 Desember 2021]
- Food And Agriculture Organization. Coping with the complications of HIV/AIDS. Diakses dari https://www.fao.org/3/Y4168E/y4168e08.htm [8 Desember 2021]
- Kemenkes RI. (2010). Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum