Ayo Jaga Hidrasi agar Ramadan Bebas Dehidrasi
Image Source: Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels
Dalam keadaan yang sehat, umat muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan yang datang setiap tahunnya. Selama menjalankan ibadah puasa, setiap hari umat muslim diwajibkan untuk tidak makan dan minum dimulai dari waktu matahari terbit (subuh) hingga matahari terbenam (maghrib) pada daerahnya masing-masing. Sementara dari waktu maghrib hingga subuh, umat muslim diperbolehkan makan dan minum seperti biasa. Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa memiliki efek yang positif terhadap tubuh manusia
Dalam review oleh Rouhani dan Azadbakht (2014), puasa selama bulan Ramadan memberi pengaruh pada penurunan berat badan1. Orang yang berpuasa selama bulan Ramadan juga menunjukkan adanya perbaikan profil lipid yang ditandai dengan menurunkan trigliserida dan kolesterol total serta meningkatnya high density lipoprotein (HDL). Namun, praktik puasa yang kurang tepat seperti kurangnya asupan cairan, dapat menyebabkan kekurangan cairan, yang disebut sebagai dehidrasi.
Kementerian Kesehatan, dalam Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, memberikan rekomendasi asupan cairan sebanyak 2350 ml per hari untuk perempuan dan 2500 ml per hari untuk laki-laki2. Studi menunjukkan, asupan minum merupakan 80% dari total asupan cairan karena sekitar 20% sisanya berasal dari makanan. Jumlah ini tetap harus dipenuhi selama bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa agar tubuh dapat tetap berfungsi optimal dan beraktivitas seperti biasa.
Lalu, bagaimana konsumsi minum orang dewasa Indonesia selama bulan Ramadan? Apakah sudah mengonsumsi air dengan cukup untuk memenuhi kebutuhannya?
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Hydration Working Group pada orang dewasa di Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden belum mencukupi kebutuhannya. Rata-rata asupan minum hariannya selama Ramadan adalah sekitar 1700 ml per hari, yang artinya hanya sekitar 70% dari kebutuhan harian. Selain air putih sebagai konsumsi utama masyarakat dewasa di Indonesia, ternyata minuman manis dengan tambahan gula menjadi salah satu pilihan konsumsi utama selama bulan Ramadan. Rata-rata jumlah konsumsi air mineral harian adalah sebanyak 1262 ml/hari dan rata-rata konsumsi minuman manis dengan gula tambahan adalah sebanyak 200 ml/hari.
Saat kekurangan cairan, tubuh akan mengalami dehidrasi ringan.yang akan berdampak pada menurunnya konsentrasi, mood, hingga kemampuan kognitif. Kekurangan cairan juga dapat meningkatkan rasa lelah serta menurunkan tingkat kewaspadaan,dan psikomotorik 3–5. Kondisi ini tentu saja perlu diminimalisasi karena dapat mempengaruhi kelancaran ibadah puasa. Oleh karena itu, kebiasaan mengonsumsi air minum yang cukup harus terus dijaga selama bulan Ramadan agar aktivitas saat berpuasa tidak terganggu.
- Rouhani MH, Azadbakht L. Is Ramadan fasting related to health outcomes? A review on the related evidence. Journal of Research in Medical Sciences. 2014;19:987-992.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.; 2013.
- Khan NA, Westfall DR, Jones AR, et al. A 4-d Water Intake Intervention Increases Hydration and Cognitive Flexibility among Preadolescent Children. Journal of Nutrition. 2019;149(12):2255-2264. doi:10.1093/jn/nxz206
- Pross N. Effects of Dehydration on Brain Functioning: A Life-Span Perspective. Annals of Nutrition and Metabolism. 2017;70(Suppl1):30-36. doi:10.1159/000463060
- Zhang N, Du SM, Zhang JF, Ma GS. Effects of dehydration and rehydration on cognitive performance and mood among male college students in Cangzhou, China: A self-controlled trial. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2019;16(11):1-13. doi:10.3390/ijerph16111891