Tolak Bete dengan Segelas Air
Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas air. Namun seringkali asupan air diabaikan dan kebanyakan orang menunggu sensasi haus untuk minum. Faktanya, sensasi haus baru terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi ringan, yaitu kehilangan sekitar 0,8-2% berat badan akibat kehilangan cairan.1 Konsumsi air dapat mempengaruhi performa fisik dan mental, termasuk fungsi kognitif dan kondisi mood.2 European Food Safety Authority (EFSA) mendukung pernyataan tersebut hingga mengeluarkan panduan rekomendasi konsumsi cairan untuk laki-laki dewasa sebanyak 2500 mL per hari dan 2000 mL per hari untuk wanita dewasa.3,4
Banyak studi meneliti mengenai pengaruh mood yang positif terhadap fungsi kognitif. Mood yang positif meningkatkan kepekaan, kemampuan belajar, dan kontrol kognitif.5 Kondisi dehidrasi dapat mengganggu fungsi kognitif dan mood terutama pada mereka yang memiliki regulasi cairan tubuh kurang baik, yaitu kelompok usia lanjut dan anak-anak.6 Ketika dehidrasi menyebabkan penurunan 2% masa tubuh, terjadi gangguan mood dimana kelelahan meningkat dan kewaspadaan menurun.7 Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kehilangan 2% massa tubuh akibat dehidrasi itu sering terjadi sehari-hari?
Wanita sehat dapat kehilangan 1,36% massa tubuh selama kegiatan sehari-hari jika tidak aktif dan teratur mengonsumsi cairan, atau ketika berpartisipasi olahraga, terutama di lingkungan yang hangat atau panas.8 Kondisi hipohidrasi, dimana terjadi defisit cairan tubuh akut sebesar 4% massa tubuh yang diinduksi oleh kondisi panas saat latihan fisik, dapat mempengaruhi perubahan mood. Suatu studi menilai efek termal terhadap mood mengikutsertakan 32 subjek laki-laki dewasa. Pada studi tersebut terdapat 4 kelompok percobaan, dimana seluruh kelompok memulai latihan fisik selama 3 jam pada suhu 50°C dengan dan tanpa rehidrasi cairan, diikuti istirahat 90 menit dan dilanjutkan uji kognitif pada ruangan dengan 4 suhu ruang yang berbeda (10, 20, 30, or 40 °C). Kondisi hipohidrasi secara signifikan meningkatkan total mood disturbance (TMD) dengan peningkatan rasa lelah, kebingungan, kemarahan, hingga depresi.9
Armstrong dkk.8 meneliti efek dehidrasi ringan terhadap perubahan mood pada subjek wanita usia reproduktif. Dua puluh wanita diikutsertakan pada studi crossover dimana dilakukan 3 perlakuan pada seluruh subjek, yaitu 1) dehidrasi yang diinduksi oleh latihan ditambah kapsul plasebo yang tidak mengandung diuretik (DN); 2) dehidrasi yang diinduksi oleh olahraga ditambah kapsul diuretik (DD); dan 3) kondisi euhidrasi plus plasebo (EU). Hasil studi menunjukkan bahwa pada kelompok dehidrasi (DN dan DD), dimana terjadi penurunan ≥ 1% massa tubuh, didapatkan gangguan mood total yang dinilai dengan menggunakan POMS (Profile of Mood States) bila dibandingkan dengan kelompok euhidrasi.8 Studi serupa juga dilakukan pada 26 subjek laki-laki dewasa, dimana terdapat 3 perlakuan pada seluruh subjek, yaitu 1) dehidrasi yang diinduksi oleh latihan ditambah kapsul plasebo yang tidak mengandung diuretik (DN); 2) dehidrasi yang diinduksi oleh olahraga ditambah kapsul diuretik 40 mg furosemide (DD); dan 3) kondisi euhidrasi plus plasebo (EU). Hasil studi menunjukkan hasil serupa dimana rasa lelah dan ansietas meningkat pada kondisi dehidrasi.10
Studi lain yang dilakukan oleh Pross dkk. dilakukan untuk mengevaluasi efek dari perubahan asupan air terhadap mood pada 22 subjek yang terbiasa minum dalam jumlah banyak (high-volume drinker; 2-4 L/hari) dan 30 subjek yang terbiasa minum dalam jumlah sedikit (low-volume drinker; < 1.2 L/hari).11 Selama 3 hari intervensi, asupan air pada subjek high-drinker direstriksi sampai 1 L/hari saja. Sedangkan asupan air untuk subjek low-drinker ditingkatkan hingga 2,5 L/hari. Hasil studi menunjukkan bahwa peningkatan asupan air pada kelompok low-drinker memberikan manfaat, terutama perasaan saat tidur/bangun. Sedangkan restriksi asupan air pada high-drinker menunjukkan penurunan mood.
Mekanisme fisiologis yang mendasari perubahan mood akibat dehidrasi masih belum diketahui. Neuron-neuron di hipotalamus mendeteksi kondisi dehidrasi dan mengirimkan sinyal ke regio korteks serebral yang meregulasi mood ketika indikator fisiologis inisial terjadinya dehidrasi teraktivasi dan akhirnya menyebabkan perubahan mood.8 Ketika terjadi dehidrasi ringan, seorang dewasa sehat masih dapat mempertahankan performa habitual namun menunjukkan tingkat kelelahan yang lebih tinggi serta pikiran yang kurang jernih. Efek dehidrasi pada mood ini merefleksikan aktivitas saraf berlebih yang mengkompensasi adanya dehidrasi. Penurunan mood ini terutama ditandai oleh keluhan mengantuk dan wanita lebih menunjukkan efek yang bervariasi dibandingkan laki-laki, seperti efek kelelahan, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi.12
Air merupakan unsur penting dalam menunjang performa dan mempertahankan kondisi mood. Sensasi haus baru dirasakan seseorang ketika terjadi kekurangan cairan tubuh sebesar 2% massa tubuh yang dapat memberikan efek gangguan mood baik pada laki-laki maupun perempuan. Gangguan mood yang dapat terjadi berupa rasa lelah, kecemasan, penurunan konsentrasi, mengantuk, hingga depresi. Penting untuk terus merehidrasi tubuh sebelum rasa haus muncul guna menunjang performa dan kondisi mood.
Profil Penulis
Evania Astella Setiawan adalah seorang dokter lulusan FK UI tahun 2010, lahir di Jakarta, 24 November 1985. Sebelum menempuh pendidikan di FK UI, penulis bersekolah di SD hingga SLTA BPK Penabur KPS Jakarta. Penulis pernah bekerja di RS Royal Trauma Jakarta barat sebagai dokter umum pada Januari 2011- Juni 2017. Saat ini penulis melanjutkan pendidikan Program Magister Ilmu Gizi Peminatan Gizi Klinik FKUI.
- Valtin, H. Drink at least eight glasses of water a day.‖ Really? Is there scientific evidence? Am. J. Physiol. Regul. Integr. Comp. Physiol. 2002;283:R993–R1004.
- Benton D. Dehydration influences mood and cognition: a plausible hypothesis? Nutrients. 2011;3(5):555-73.
- EFSA: Scientific opinion on dietary reference values for water: EFSA panel on dietetic products, nutrition, and allergies (NDA). EFSA J. 2010; 8:1459.
- EFSA: Scientific opinion on the substantiation of health claims related to water and maintenance of normal physical and cognitive functions. EFSA J. 2011; 9: 2075.
- Pourtois G, Vanlessen N, Bakic J, Paul K. Modulatory Effects of Positive Mood on Cognition: Lessons From Attention and Error Monitoring. Current Directions in Psychological Science. 2017;26(6):495-501.
- Masento NA, Golightly M, Field DT, Butler LT, van Reekum CM. Effects of hydration status on cognitive performance and mood. Br J Nutr. 2014;111(10):1841-52.
- Benton D, Young HA. Do small differences in hydration status affect mood and mental performance? Nutr Rev. 2015;73 Suppl 2:83-96.
- Armstrong LE, Ganio MS, Casa DJ, Lee EC, McDermott BP, Klau JF, dkk. Mild dehydration affects mood in healthy young women. J Nutr. 2012;142(2):382-8.
- Ely BR, Sollanek KJ, Cheuvront SN, Lieberman HR, Kenefick RW. Hypohydration and acute thermal stress affect mood state but not cognition or dynamic postural balance. Eur J Appl Physiol. 2013;113(4):1027-34.
- Ganio MS, Armstrong LE, Casa DJ, McDermott BP, Lee EC, Yamamoto LM, dkk. Mild dehydration impairs cognitive performance and mood of men. Br J Nutr. 2011;106(10):1535-43.
- Pross N, Demazieres A, Girard N, Barnouin R, Metzger D, Klein A, dkk. Effects of changes in water intake on mood of high and low drinkers. PLoS One. 2014;9(4):e94754.
- Pross N. Effects of Dehydration on Brain Functioning: A Life-Span Perspective. Ann Nutr Metab. 2017;70 Suppl 1:30-6.