Pentingnya Hidrasi Sehat Untuk Penderita Autoimun
Image Source: <a href="https://www.freepik.com/photos/people">People photo created by freepik - www.freepik.com</a>
Oleh: dr. Christina Mariani, dr. Wiji Lestari, M.Gizi, Sp.GK
(Departemen Ilmu Gizi RSCM-FKUI)
Sistem kekebalan tubuh yang sehat akan melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi. Bila sistem imun tidak berfungsi optimal, selain tidak mampu menangkal penyakit, tubuh juga dapat secara keliru menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Hal inilah yang disebut dengan penyakit autoimun.1 Penyebab pasti gangguan autoimun sampai saat ini tidak diketahui. Salah satu teori menyebutkan bahwa beberapa mikroorganisme (seperti bakteri dan virus) atau obat-obatan dapat memicu perubahan yang mengganggu regulasi sistem kekebalan tubuh.1 Ketika terjadi gangguan autoimun, maka sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan apakah ini jaringan sehat ataukah patogen yang berpotensi berbahaya. Akibatnya, tubuh memicu reaksi yang juga menghancurkan jaringan yang normal.
Sampai dengan saat ini, telah diketahui ada lebih dari 80 penyakit autoimun. Beberapa jenis yang banyak terjadi di sekitar kita, seperti multiple sclerosis, lupus, dan rheumatoid arthritis, sementara yang lain jarang dan sulit didiagnosis. Saat ini angka kejadian penyakit autoimun terus meningkat, salah satu diantaranya yaitu penyakit systemic lupus erythematosus (SLE).1 Suatu studi di Asia Pasifik memperlihatkan data penderita SLE sebesar 0.9 – 3.1 orang per 100.000 populasi/ tahun. Di Indonesia, berdasarkan suatu survei yang dilakukan di Malang memperlihatkan angka penderita lupus sebanyak 0,5% terhadap total populasi.2
Sistem kekebalan tubuh kita sangat bergantung pada nutrisi dalam aliran darah, dan aliran darah kita sebagian besar terbuat dari air.3 Jika cairan tubuh tidak cukup, tubuh tidak dapat mengangkut nutrisi dengan baik ke setiap sistem organ. Kecukupan cairan juga sangat penting untuk optimalisasi jalur detoksifikasi, fungsi limfatik, dan metabolisme tubuh.4 Hal ini terjadi karena, dalam tubuh manusia, air berfungsi sebagai pengangkut zat-zat untuk metabolisme, seperti oksigen, karbon dioksida, glukosa, urea, dan lain-lain.5 Air juga berperan sebagai alat transpor dalam sistem limfatik tubuh, sebagai perantara transpor sel T yang akan bekerja sama dengan sel B dalam melawan infeksi. Semua peran air ini penting untuk mendukung fungsi imun yang baik.5
Kekurangan cairan atau dehidrasi diduga dapat memicu respon autoimun. Pada pasien dengan gangguan autoimun seperti penyakit Grave, penyakit Crohn, Sjogren, Sindrom Asherson, Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POT) dan Rheumatoid Arthritis, keadaan dehidrasi bisa menimbulkan gejala yang menetap seperti mulut kering, mata kering, kekakuan sendi, nyeri otot, dan kelelahan yang pada akhirnya secara signifikan dapat menurunkan kualitas hidup.6 Dehidrasi juga bisa mengurangi volume darah dan cairan limfatik yang diperlukan untuk respons sistem kekebalan tubuh.6,7 Pada pasien autoimun dimana telah terjadi proses peradangan, keadaan dehidrasi yang menyertai dapat semakin merusak sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan penyakit autoimun kronis.8 Oleh karena itu, penting bagi penderita autoimun untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Jangan lupa konsultasikan mengenai kebutuhan cairan pada dokter yang menangani karena jumlahnya bisa berbeda untuk setiap penderita autoimun, antara lain bergantung pada usia, aktivitas fisik, serta kondisi penyerta.
- Hayter, S. M., & Cook, M. C. (2012). Updated assessment of the prevalence, spectrum and case definition of autoimmune disease. Autoimmunity Reviews, 11(10), 754–765.
- Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Dirjen P2P, Kementerian kesehatan RI, Pedoman Pengendalian Penyakit Lupus Eritematosis Sistemik (LES).2016
- Popkin, B. M., D’Anci, K. E., & Rosenberg, I. H. (2010). Water, hydration, and health. Nutrition Reviews, 68(8), 439–458.
- Svendsen, I. S., Killer, S. C., & Gleeson, M. (2014). Influence of Hydration Status on Changes in Plasma Cortisol, Leukocytes, and Antigen-Stimulated Cytokine Production by Whole Blood Culture following Prolonged Exercise. ISRN Nutrition, 2014, 1–10.
- Kompartemen Cairan Tubuh: Cairan Ekstraseluler dan Intraseluler. Dalam: Buku ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta: EGC; 1997.
- Tobias A, Ballard BD, Mohiuddin SS. Physiology, Water Balance. [Updated 2020 Oct 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan
- Cannas, D., Loi, E., Serra, M., Firinu, D., Valera, P., & Zavattari, P. (2020). Relevance of Essential Trace Elements in Nutrition and Drinking Water for Human Health and Autoimmune Disease Risk. Nutrients, 12(7), 2074.
- Meydani, S. N., Guo, W., Han, S. N., & Wu, D. (2020). Nutrition and autoimmune diseases. Present Knowledge in Nutrition, 549–568