IHWG FKUI Ajak Warga Leuwinanggung Jaga Kualitas Air Minum untuk Cegah Stunting

Kasus stunting masih menjadi permasalahan di kota Depok. Untuk itu, Indonesian Hydration Working Group bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kota Depok terkhusus di wilayah kelurahan Leuwinanggung pada tanggal 26 Juli 2024. Melalui kegiatan ini, tim pengabdi mengedukasi ibu-ibu di Leuwinanggung mengenai pentingnya memperhatikan kualitas air minum yang dapat berdampak kepada peningkatan risiko stunting.
Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK(K) selaku ketua IHWG menjelaskan bahwa saat ini permasalahan hidrasi tidak hanya menekankan masalah kuantitas air minum yang kita konsumsi, tetapi juga bagaimana kualitas air tersebut. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa air minum yang tercemar dapat menimbulkan permasalahan kesehatan, sehingga penting untuk memastikan apakah sumber air minum yang kita konsumsi sudah aman dan terhindar dari berbagai cemaran.
Pada kesempatan yang sama, Dr. dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK(K) selaku ketua pengabdi menjelaskan bahwa air minum yang tercemar bakteri E.Coli atau koliform dapat menyebabkan terjadinya penyakit infeksi seperti diare. Penyakit infeksi yang terjadi berulang-ulang dan tanpa penanganan yang tepat, dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi sehingga pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terhambat. Akibatnya anak berisiko mengalami stunting.
Berdasarkan Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Tahun 2020, hanya sebesar 31,3% sumber air minum rumah tangga Indonesia yang tidak tercemar bakteri E.Coli. Hal ini menandakan bahwa masih banyak sumber air minum di Indonesia yang belum memenuhi syarat air layak minum.
“Sebelum memilih sumber air minum, ada beberapa hal yang penting diperhatikan. Pastikan sumber air minum yang kita pilih jelas keamanannya dan berjarak minimal 10 m dari tempat pembuangan kotoran, limbah dan sampah. Kemudian, pastikan air yang akan kita konsumsi tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak terkontaminasi bakteri penyebab penyakit seperti E.Coli, dan koliform” ujar Dr. dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK(K) sebagai langkah untuk memastikan kualitas air minum yang aman dan berkualitas.
Titin Sumarsih, SE selaku Kepala Kelurahan Leuwinanggung, menyambut baik serta berterima kasih atas kedatangan tim pengabdi yang telah membagikan pengetahuan mengenai kualitas air minum. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu yang termasuk bagian dari kader PKK, posyandu, posbindu, bunda paud dan pekka (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluraga) kelurahan Leuwinanggung. Harapannya, ibu-ibu kader dapat meneruskan edukasi yang telah didapat dari tim pengabdi kepada masyarakat Leuwinanggung lainnya.
Terselenggaranya kegiatan ini juga bagian dari dukungan pendanaan hibah Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI). Universitas Indonesia berkontribusi pada Sustainable Development Goals nomor 6 yaitu mencapai akses merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua yang dimulai dari peningkatan pengetahuan pada masyarakat terkait bagaimana arti dari air minum yang aman dan berkualitas.