• Info Hidrasi
    • Infografis
    • Artikel
    • Kalkulator Hidrasi
  • Materi Edukasi
    • Modul
    • Kuesioner
    • Infografis
    • Flipchart & Komik
    • Video
  • Publikasi Ilmiah
    • Publikasi
    • Artikel Ilmiah
  • Kegiatan
  • Gerakan
    • IHWG Ambassador
    • IHWG Champion
    • AMIR
  • IHWG
    • Tim Kami
    • Sejarah IHWG
    • Visi & Misi
    • Tentang Kami
  • publikasi ilmiah
  • artikel ilmiah
  • air dan kualitas suara

Air dan Kualitas Suara

30 Nov 2018 Waktu baca 3 min

Air  merupakan  komponen  penting  kehidupan.  Air  dalam  tubuh  manusia  berperan  sebagai materi pembangun tubuh, pelarut untuk reaksi kimia, medium untuk transportasi nutrien dan zat sisa, termoregulator,  lubrikan, dan penyerap getaran akibat benturan. Peran air dalam tubuh berlangsung secara integral dalam setiap sistem tubuh.

Di tingkat sel, air memiliki peran dalam struktur dan fungsi sel. Jaringan lunak tubuh memiliki 70- 80% komponen air. Kadar air yang berbeda-beda dalam setiap sel maupun jaringan akan memberikan perbedaan dalam struktur selnya, sebagai contoh, kadar air dalam kulit dapat memengaruhi ketebalan, elastisitas,  dan  densitas  kulit.  Dehidrasi  di  tingkat  sel  dapat  menyebabkan  kekakuan  serat elastin sehingga ketahanan terhadap kondisi kelelahan berkurang.

Hidrasi  merupakan  kondisi  keseimbangan  cairan  saat  ini  pada  suatu  individu.  Hidrasi  akan terbagi  menjadi  euhidrasi,  hipohidrasi,  dan  hiperhidrasi.  Euhidrasi  adalah  keadaan  keseimbangan cairan dalam tubuh yang dihasilkan dari asupan dan pengeluaran cairan yang sama serta keadaan osmolalitas,  pH, temperatur,  dan komposisi  air pada kadar yang diinginkan.  Keadaan kadar air yang lebih  rendah  dari  euhidrasi  adalah  hipohidrasi.  Dehidrasi  adalah  ketidakmampuan  tubuh mengompensasi   keadaan  hipohidrasi.   Keadaan  kadar  air  berlebih  dalam  tubuh  disebut  sebagai overhidrasi atau hiperhidrasi. Baik keadaan hipohidrasi maupun hiperhidrasi akan mengurangi fungsi optimal dalam bagian-bagian tubuh.

Manusia tidak lepas dari berbicara.  Setiap manusia pasti berbicara,  dan untuk berbicara  pasti memerlukan peran pita suara sebagai sumber penghasil suara. Hidrasi yang baik dapat menghasilkan fungsi pita suara yang baik dan akhirnya bisa menghasilkan suara yang baik, atau bisa disebut sebagai suara yang higienis. Tanpa adanya air, seperti saat melakukan puasa, dapat menyebabkan adanya dehidrasi.  Dehidrasi  pada  puasa  bisa  menyebabkan  peningkatan  usaha  untuk  mengeluarkan  suara. Pada akhirnya, suara yang higienis tidak bisa dihasilkan.

Dehidrasi secara sistemik maupun superfisial dapat mengganggu mukosa di pita suara sehingga akan berpengaruh pada dinamika dan akustik fonasi. Kualitas suara seseorang ditunjukkan dari tingkat hidrasinya  dan tingkat  keserakannya.  Hidrasi  sistemik  adalah  keseimbangan  cairan  pada tubuh  dan jaringan pita suara. Hidrasi superfisial adalah keseimbangan  cairan yang membasahi permukaan pita suaran dan lumen laring.

Penelitian-penelitian  yang  meneliti  efek  air  pada  pita  suara  sudah  cukup  banyak.  Mayoritas meneliti tentang efek dehidrasi terhadap penurunan kualitas menghasilkan suara dari pita suara. Ada beberapa  pekerjaan  yang  cukup  erat  kaitannya  dengan  kualitas  suara,  yaitu  penyanyi dan  guru  ataudosen. Tujuan hidrasi pada para pekerja professional  ini adalah untuk meningkatkan  efisiensi vokal, mengurangi  usaha  pernapasan,  dan  memperbaiki  gejala  dan  ketidaknyamanan  yang  timbul  karena tenggorokan yang kering dan sekresi mukus.

Bagi  seorang  penyanyi,  kemampuan  memperpanjang  waktu  fonasi  cukup  penting.  Penyanyi yang memiliki hidrasi yang cukup terbukti dapat meningkatkan waktu fonasinya. Waktu fonasi ini tidak secara   langsung   menunjukkan   fonasi   secara   kualitas,   namun   dapat   memperbaiki   kualitas   dari pemanasan suara. Pemanasan suara diketahui dapat meningkatkan kualitas suara. Pada akhirnya hal ini tentu akan meningkatkan kualitas performa tampil dari seorang penyanyi.

Edema pada viskositas pita suara terjadi karena adanya peningkatan volume cairan dalam pita suara sehingga tekanan udara yang dibutuhkan lebih kecil. Hal ini dikatakan merupakan keadaan yang bermanfaat  bagi manusia. Namun  hal ini masih perlu diteliti lagi kerena  edema  laring  justru  dapat menyebabkan kesulitan dalam memulai berbicara, peningkatan tekanan area di bawah pita suara, dan penurunan pitch.

Guru atau dosen juga adalah profesi yang erat kaitannya dengan suara. Kualitas performa kerja guru juga bergantung dari kualitas suara yang dihasilkan. Kualitas suara yang dihasilkan guru ini juga erat kaitannya dengan hidrasi disamping faktor-faktor  lain yaitu, hari kerja yang intens dan panjang, lingkungan kerja yang bising, dan kondisi pita suaranya sendiri. Beberapa gejala vokal yang berkaitan dengan pekerjaan  guru sering dilaporkan  antara lain, suara serak, vocal fatigue saat berbicara, dan tenggorokan kering. Hidrasi yang buruk, dapat memperburuk gejala yang sering dialami oleh guru. Berkurangnya cairan dapat menghasilkan lapisan mukus yang dapat memengaruhi getaran dari pita suara.

Fonasi atau usaha  berbicara juga dipengaruhi oleh fungsi otot. Fungsi otot ini juga bergantung dari status hidrasi.  Kurangnya asupan air dapat menyebabkan peningkatakan kelelahan otot dan penurunan kecepatan pergerakan otot.

Baik penyanyi, guru, maupun orang normal, hidrasi sangat penting dalam kehidupan terutama dalam meningkatkan  efektivitas fungsi dari masing-masing organ. Pita  suara  merupakan  hal  yang cukup penting dalam kehidupan, terutama bagi manusia sehari-hari untuk berbicara. Tanpa adanya air, kualitas suara yang dihasilkan akan menurun. Karena itu, dianjurkan untuk minum air minimal 2300-2600 ml sehari khususnya pada usia produktif, tergantung dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Air yang diminum  ini adalah air mineral tanpa penambahan apapun termasuk gula, elektrolit, maupun oksigen atau dalam bentuk alkali.

Profil Penulis

Katya Saphira, lahir di Jakarta tanggal 31 Oktober 1990, adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atmajaya yang sekarang sedang menempuh pendidikan Magister Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada tahun 2015-2016, dr. Katya bekerja menjadi dokter internship di Puskesmas Air Saga Kabupaten Belitung dan RSUD dr. H. Marsidi Judono Kabupaten Belitung. Pada bulan Februari- Juni 2017 bekerja di Klinik dr. Damayanti and Associates. Namun sejak Juni 2017 hingga sekarang dr. Katya bekerja di Interactive Medical Advisor Freelance Alodokter.

Bagikan:

Kamu mungkin juga menyukai ini.

Bagaimana Hubungan antara Diabetes dan Ginjal?
12 Mar 2015 Waktu baca 2 min
Pentingnya Asupan Air dalam Menjaga Konsentrasi Belajar Anak
03 Mei 2019 Waktu baca 4 min
Cegah Demensia Dengan Hidrasi Sehat
18 Sep 2018 Waktu baca 1 min
Copyright © 2021 IHWG
FAQ